Jin nasab yang membuat anaku yg berumur 4 th tidak bisa bicara

jin nasab membuat anakku yg 4th tidak bisa bicara

Oleh muhammad hafidz

Semenjak kecil anakku adalah anak yang normal, anakku berkembang sebagaimana anak yang normal, lama kelamaan terlihat keanehan pada anaku.
Banyak kosakata yang ada pada anakku tiba-tiba menghilang, semakin lama semakin sedikit dan hanya bisa mengucapkan beberapa kata saja.

Terapi dgn kedokteran pun kami jalankan tetapi tidak ada perkembangan yang cukup banyak

Akhirnya kami mencoba untuk ruqyah.

Dalam proses ruqyah ketika kami membacakan alquran kepada anak itu , di dalam hati sang ayah berkata jangan ganggu saya atau anak itu, hal ini di sampaikan sang ayah ketika proses ruqyah berjalan, kami minta ayahnya untuk menjelaskan, sang ayah menjelaskan dia melihat bayangan kakeknya dan bayangan itu berkata jangan ganggu saya dan anak itu, dari sini kami ketahui bahwasannya penyebab anaknya tidak bisa berbicara adalah dari jin keturunan ini

Selanjutnya ruqyah kami fokuskan ke ayah nya, kami meminta sang ayah untuk memutuskan perjanjian jin keturunan

Dengan meminta pertolongan kepada Allah ta’ala lalu ikrar pemutusan perjanjian di lakukan. baru saja istighfar dengan niat memutuskan perjanjian dengan jin leluhur sang ayah langsung muntah2 hebat, ini menandakan betapa lemahnya syaiton jin keturunan ini dengan niat kuat dari pasien baru bertaubat mereka sudah berantakan takut kepada kebesaran Allah ta’ala

Setelah ruqyah selesai kami jelaskan kepada pasien dalam islam tidak ada roh orang yang sudah meninggal ikut kepada keturunannya, kami jelaskan bahwa yang bapak lihat itu adalah setan yang berubah bentuk seperti kakeknya , hal ini ada dalam alquran mari kita perhatikan

Setan milik orang musyrik pada saat perang Badr pernah datang dalam bentuk Suraqah bin Malik. Kaum musyrikin pun dijanjikan kemenangan olehnya. Lantas turun firman Allah,

وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ لَكُمْ

“Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu.” (QS. Al Anfaal: 48).

Namun ketika dua pasukan berhadapan dan datang pula pertolongan malaikat dari langit, setan tersebut pun lari,

فَلَمَّا تَرَاءَتِ الْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَى عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكُمْ إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ إِنِّي أَخَافُ

“Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah.” (QS. Al Anfaal: 48).

Ibnu Katsir berkata, “Setan datang dalam wujud Suraqah bin Malik bin Ja’syam, pembesar Bani Madlaj”. Setelah itu Ibnu Katsir menyebutkan beberapa riwayat yang menyebutkan hal ini di antaranya diriwayatkan oleh Ath Thobari dengan sanad tsabit (shahih) dari jalur ‘Ali. Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 4: 216-217.

Perubahan wujud setan ini bisa menjadi siapa saja oleh karena itu kadang setan2 yang berwujud orang tua seseorang yg sudah meninggal , berwujud kakek atau nenek, atau saudara yang sudah meninggal ini sering menyesatkan manusia sehingga banyak adat2 tentang hal ini terjadi di masyarakat, di cina misalnya mereka menyakini orang yang sudah meninggal itu harus dikirimkan uang,rumah,mobil,motor kertas yang di bakar yang nantinya akan berwujud nyata di alam roh, hal ini karena berita yang di berikan setan melalui salah satu pendeta tao, di masyarakat jawa menyakini bahwasannya apabila seseorang meninggal maka pintu rumah harus di buka 40 hari karena roh dari yang meninggal akan datang menengok penghuni rumah, dan lain sebagainya adapun keyakinan di atas tidak ada dalam islam, sebagaimana dalam hadist Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya, seseorang hamba yang mukmin jika akan menuju ke akhirat dan meninggalkan dunia, para malaikat turun kepadanya dan rona mereka seperti sinar matahari. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Kemudian malaikat pencabut nyawa itu datang dan duduk di dekat kepalanya seraya berkata: ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya!’

Maka ruh itu keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, gegas mereka ambil dan diletakannya di kafan. Dari jenazah, tercium semerbak aroma misik (kesturi) terwangi yang ada di Bumi.

Lalu para malaikat membawa ruh itu naik. Mereka melewati sekumpulan malaikat. Sekumpulan malaikat itu berkata: ‘Betapa harumnya ruh ini’.

dengan nama yang paling baik seperti biasa manusia menyebut namanya di dunia hingga mereka tiba di langit dunia. Mereka meminta agar langit itu dibuka. Maka langit itu dibukakan baginya. Ia diantarkan dari satu langit ke langit berikutnya hingga tiba di langit tempat bersemayam Allah.

Allah s.w.t berfirman: “Tulislah kitab hambu-Ku di Illiyin dan kembalikan ia ke dunia. Sesungguhnya, Aku menciptakan mereka dari tanah, di dalam tanah pula Aku akan mengembalikan mereka, dan dari tanah pula Aku akan mengeluarkan mereka.”

Maka ruh dikembalikan ke jasadnya. Lalu dua malaikat datang dan mendudukkan jenazahnya. Dua malaikat itu bertanya: ‘Siapakah Rabbmu?’. Ia menjawab: ‘Rabbku Allah’. Malaikat itu bertanya: ‘Apa Agamamu?’. Ia menjawab: ‘Agamaku Islam’. Malaikat itu kembali bertanya: ‘Siapakah orang yang diutus ditengah kalian. Ia menjawab: ‘ Beliau adalah Rasulullah’. Malaika itu bertanya: ‘Apa yang engkau ketahui tentang benda ini?’. Ia menjawab: ‘Aku membaca Kitabullah maka aku beriman kepadannya dan aku membenarkannya.’

Kemudian ada penyeru yang menyeru dari arah langit: ‘Hamba-Ku benar maka hamparkanlah surga baginya dan bukakan salah satu pintu surga untuknya.’

Maka hamba itu didatangkan dengan aroma ruhnya yang harum semerbak, makamnya dilapangkan sejauh mata memandang. Dan ia didatangi seorang laki-laki berwajah menawan, pakaiannya indah dan baunya harum. Laki-laki itu berkata: ‘Bergembiralah karena sesuatu yang membuatmu gembira. Ini adalah hari yang dijanjikan kepadamu.’

Hamba itu bertanya: ‘Siapakah engkau, sungguh wajahmu membawa kebaikan’. Laki-laki itu menjawab: ‘Aku adalah amal saleh yang engkau lakukan’. Kemudian hamba itu berkata lagi: ‘Ya Rabb, datangkanlah hari Kiamat agar aku dapat kembali kepada keluargaku dan hartaku’.

Adapun hamba yang kafir, saat ia meninggalkan dunia dan menuju akhirat, para malaikat turun dari langit dengan wajah yang menghitam sambil membawa tenun yang kasar. Mereka duduk sejauh mata memandang. Lalu malaikat pencabut nyawa datang dan duduk di dekat kepalanya seraya berkata: ‘Hai jiwa yang kotor, keluarlah pada kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya’.

Ruhnya berpenar-pencar di jasadnya lalu malaikat maut mencabut ruhnya sebagaimana mencabut besi berduri dari kain wol yang basah. Jika malaikat pencabut nyawa sudah mengambil ruhnya, para malaikat lain tidak membiarkan ruh itu ada di tangan malaikat pencabut nyawa sekejap mata pun hingga mereka meletakkannya di atas kain yang mengeluarkan bau busuk seperti bau bangkai yang ada di muka Bumi.

Kemudian mereka membawanya naik. Mereka melewati sekumpulan malaikat hingga para malaikat itu pun bertanya: ‘Ruh siapakah yang berbau busuk ini?’ para malaikat yang membawa ruh menjawab: ‘Ia adalah fulan bin fulan’, dengan sebutan nama yang paling buruk sebagaimana namanya dipanggil di dunia. Mereka tiba di langit dunia. Namun, langit itu tidak dibukakan ketika diminta untuk dibukakan baginya.’

Kemudian Rasulullah membaca ayat: ‘Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka dan mereka tidak akan masuk surga sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum’ (QS. Al-A’raf: 40)

Rasulullah melanjutkan: ‘Allah s.w.t berfirman: ‘Tulislah kitabnya di dalam penjara di bumi yang bawah’. Kemudian ruhnya dilemparkan dengan sekali lemparan’. Lalu Beliau membaca ayat: ‘Siapa yang mempersekutukan Allah maka seakan-akan ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh’. (QS. Al-Hajj: 31).

Rasulullah kembali melanjutkan: ‘Setelah itu, ruhnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat mendatanginya seraya berkata: ‘Siapakah Rabbmu?’. Ia menjawab: ‘Hah, hah? Aku tidak tahu’. Malaikat kembali bertanya: ‘Siapakah orang yang diutus di tengah kalian?’. Ia menjawab: ‘hah, hah? Aku tidak tahu’.

Lantas ada penyeru yang menyeru dari langit: ‘Hamba-Ku ini telah berdusta. Maka bentangkanlah neraka baginya dan bukakanlah pintu baginya yang menuju neraka’.

Maka didatangkan kepadanya hawa panas dan racun neraka, maka disempitkan hingga tulang-tulangnya terlepas. Lalu ia didatangkan laki-laki berwajah menyeramkan, buruk pakaiannya, dan mengeluarkan aroma yang busuk seraya berkata: ‘Terimalah kabar yang menyedihkanmu. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu’.

Hamba itu bertanya: ‘Siapakah engkau? Sungguh wajahmu sangat buruk’. Orang yang datang menjawab: ‘Aku adalah amal perbuatan burukmu’. Hamba itu berkata: ‘Ya Rabb, janganlah engkau datangkan hari kiamat’. (HR. Abu Dawud. An-Nasa’i, Ibnu Majah, Al-Imam Ahmad, dan Al-Hakim

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.